MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal
yang sangat erat terkait satu sama lain.
A. MANUSIA
Menurut ilmu eksakta :
Ilmu
kimia : manusia dipandang sebagai kumpulan
dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang
dimiliki oleh manusia.
Ilmu
fisika : manusia merupakan kumpulan dari
berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan
dari energy.
Ilmu
biologi : manusia merupakan makhluk biologis
yang tergolong dalam golonga makhluk mamalia
Menurut ilmu social :
Ilmu
ekonomi : manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus.
Ilmu
sosiologi : manusia merupakan makhluk social yang
tidak dapat berdiri sendiri
Ilmu
politik : makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan
Ilmu
filsafat : makhluk yang berbudaya sering disebut
homo humanus
Unsur-unsur yang
membangun manusia :
1. Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait :
a. Jasad
: badan kasar manusia yang nampat pada luarnya dapat diraba dan difoto dan
menempati ruang dan waktu
b. Hayat
: mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh
: bimbingan dan pimpinan tuhan
d. Nafs
: kesadaran tentang diri sendiri
2. Manusia
sebagai satu kepribadian :
a. Id,
yang merupakan struktur kepribadian yang aling primitive dan paling tidak
Nampak
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
disebut kepribadian eksekutif berperan dalam
menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh
orang lain
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira-kira pada usia
lima tahun
B. HAKEKAT
MANUSIA
a. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
·
Tubuh adalah materi
yang dapat dilihat, diraba, dirasa wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.
·
Jiwa terdapat didalam
tubuh, tidak dapat dilihat, diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa tidak
mengalai kehancuran dan sebagai penggerak juga sumber kehidupan
b. Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya
karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaaan, dan kehedak
yang terdapat didalam jiwa manusia.
Daya rasa pada manusia ada dua macam yaitu rohani
dan jasmani
Perasaan rohani :
1. Perasaan
intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
2. Perasaan
estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan
3. Perasaan
etis, perasaan yang berkenan dengan kebaikan
4. Perasaan
diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan diri yang
lain
5. Perasaan
social, perasaan yang berkenaan dengansss
kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merakasan kehidupan orang
lain
6. Perasaan
religious, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan
c. Makhluk
biokultural (makhluk hayati yang budayawi)
Sebagai makhluk hayati manusia dapat dipelajari dari
segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi,
genetika, biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya.
Sebagai mahkhul budayawi manusia dapat dipelajari
dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosia, kesenian, ekonomi,
perkakas, bahasa, dan sebagainya
d. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
Soren Kienkegaard (filsuf Denmark pelopor ajaran
eksistensialisme) memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah
makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu : estetis,
etis, dan religious.
C. KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu sarjana
Amerika keturunan Cina telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa
manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung delapan daerah yang
seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi
a. Daerah
no 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar
b. No
5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan. Terdiri dari pikiran dan gagasan yang
disadari oleh seorang individu yang bersagkutan tetapi tidak dinyatakan kepada
siapapun karena :
1. Takut
salah dan takut dimarahi orang apabila menyatakan sesuatu.
2. Sungkan
menyatakannya atau belum yakin akan mendapatkan respons dan pengertian yang
baik dari sesamanya
3. Malu
karena takut ditertawakan
4. Tidak
bias menemukan kata-kata yang cocok untuk menyatakan suatu gagasan
c. No
4 disebut kesadaran yang dinyatakan
d. No
3 disebut lingkaran hubungan karib yang mengandung konsepsi tentang
orang-orang, binatang, benda oleh individu diajak bergaul secara mesra dan
karib
e. No
2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai dengan sikap sayang
dan mesra melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau
benda itu bagi dirinya.
f. No
1 disebut lingkaran hubungan jauh terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam
jiwa manusia tentang manusia, benda, alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam
kebudayaan dan masyarakat sendiri tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan
pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
g. No
0 disebut lingkungan dunia luar terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam
lingkungan nomor 1 hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan tentag orang dan hal yang terletak diluar masyarakat dan
Negara Indonesia dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa
bodoh.
Konsep yang dapat dipakai sebagai
landasan untuk mengembangkan konsep lain itu menurut Francis L.K Hsu adalah
konsep Jen dalam kebudayaan Cina yaitu manusia yang berjiwa selaras, manusia
yang berkepribadian.
Dalam konsep Jen, manusia yang selaras
dan berkepribadian adalah manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan
antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya
D. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Menurut antropolog
terkemuka Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi
hidup terus.
Ia dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang
terdapat didalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki
masyarakat itu.
Berdasarkan bahasa
sanskerta, budaya berasal dari kata budhayah yang artinya budi atau akal.
Dalam bahasa latin,
kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah.
Jadi kebudayaan secara
umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
pikiran manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau
pula dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan
mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Budaya dapat diartikan
pula sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari mengacu pada pola-pola prilaku
yang ditularkan secara social, yang merupakan kekhususan kelompok social tertentu
(Keesing, jilid I, 1989; hal 68)
E.B
Tylor (1871) : kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan
kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.
Sultan
Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berpikir
Koentjaraningrat
: kebudayaan antara lain berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta
keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan
C.Kluckhon : kebudayaan adalah
manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A Van Peursen :
kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan
setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak
hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan
Klukhon : kebudayaan terdiri atas berbagai pola,
bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan
terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya tersendiri
dari kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda materi, pusat
esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama
keterikatan terhadap nila-nilai.
Kebudayaan
merupakan system nilai dan gagasan utama.
System
nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system
kebudayaan secara terperinci : system ideology, social dan teknoloigi
·
System ideology
meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hokum yang berfungsi sebagai
pengarahan untuk system social dan berupa interpretasi operasional dari system
nilai dan gagasan utama yang berlalu dalam masyarakat
·
Sistem social meliputi
hubungan dan kegiatan social didalam masyarakat
·
System teknologi
meliputi segala perhatian serta penggunaannya.
E. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits
mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan yaitu : alat-alat teknologi,
system ekonomi, keluarga dan kekuatan politik.
Bronislaw Malinowski
mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari system norma, organisasai
ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi
kekuatan.
Dalam
buku yang berjudul Universal Categories of Culture karya C. Kluckhon, ada 7
unsur kebudayaan universal :
1. System
regili,merupakan produk manusia sebagai homo religious.
2. System
organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius
3. System
pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. System
mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi, merupakan produk manusia
sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus
meningkat.
5. System
teknologi dan peralatan, merupakan produk manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa,
merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7. Kesenian,
merupakan produk manusia sebagai homo aesteticus.
F. WUJUD
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
mempunyai 3 wujud :
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut system budaya,
sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia
yang menganutnya atau dengan kata lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana
kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks
aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat
konkret, dapat diamati atau di observasi. Sering disebut system social
3. Wujud
sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
brbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya.
G. ORIENTASI
NILAI BUDAYA
C.Kluckhohn
dalam karyanya Variations in Value Orientation (19610, secara universal
menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
Ada yang berusaha memadamkan hidup,
ada juga yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu
hal yang baik.
2. Hakekat
karya manusia (MK)
Ada yang beranggapan bahwa karya
bertujuan untuk hidup, karya memberkan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
Ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa
yang akan dating.
4. Hakekat
alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap
manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin,
ada juga yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus
menyerah kepada alam
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
Ada yang mementingkan hubunga
manusia dengan manusia, baik secara sesamanya atau secara orientasi kepada
tokoh-tokoh. Ada juga yang berpandangan individualitas (menilai tinggi kekuatan
sendiri)
H. PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semuanya bergerak dan mempunyai dinamika. Gerak
kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi.
Terjadinya
gerak atau perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
ini juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya
teknologi dan inovasi.
Perubahan
social adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola prilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Perubaha
kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing
yangberbeda sedemikian rupa.
Perubahan
kebudayaan iaah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan juga teknologi, selera, rasa keindahan dan bahasa.
Beberapa
masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
a. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
c. Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d. Ketegangan-ketegangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.
1. Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a. Unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutaa sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b. Unsur-unsur
yang terbukti membawa manfaat besar, misalnya radio, computer dan telepon yang
banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat komunikasi.
c. Unsur-unsur
yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur-unsur tersebut
2. Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya :
a. Unsur
yang menyangkut system kepercayaan seperti ideology, falsafah hidup dam
lain-lain.
b. Unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. pada
umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur-unsur
kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
4. Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok-kelompok individu
yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai
factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya :
1. Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika
pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang
ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu
oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak
struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru.
4. Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur ebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Proses
akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara
unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri.
I. KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.