ILMU
SOSIAL DASAR
“Kemiskinan”
Dosen
: Sri Hermawati, SE, MM
OLEH : DIANA MASRITA
NPM :
51415857
KELAS : 1IA08
Program
Teknik Informatika
Fakultas
Teknik Industri
Universitas
Gunadarma
Kata
Pengantar
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Kemiskinan dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Sri Hermawati,SE, MM selaku Dosen
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskill) Universitas Gunadarma yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kemiskinan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kemiskinan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Depok,
8 Januari 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Perumusan Masalah
1. Bagaimana defenisi kemiskinan?
2. Apa masalah Kemiskinan di Indonesia?
3. Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di
Indonesia?
4. Bagaimana kebijakan menanggulangi masalah
kemiskinan di Indonesia?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi kemiskinan
2. Mengetahui masalah kemiskinan di
Indonesia
3. Mengetahui faktor penyebab terjadinya
kemiskinan
4. Mengetahui kebijakan menanggulangi
masalah kemiskinan di Indonesia
1.3
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Penulis
Karena
dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis
mengenai kemiskinan.
2.Masyarakat
Masyarakat
juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan kemiskinan serta
masyarakat juga dapat berindak langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat
berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan
yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian
orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Dari
berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya
bentuk/jenis kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1. Kemiskinan Absolut
Seseorang
dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan
pendidikan.
2. Kemiskinan Relatif
Seseorang
yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi
masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan ini dilihat
dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih jauh lebih rendah dibanding masyarakat
sekitarnya (lingkungannya). Semakin besar ketimpangan antara tingkat
penghidupan golongan atas dan golongan bawah maka akan semakin besar pula
jumlah penduduk yang dapat dikategorikan miskin, sehingga kemiskinan relatif
erat hubungannya dengan masalah distribusi pendapatan.
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan
ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak
mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak
lain yang membantunya. mereka merasa miskin karena membandingkan dirinya dengan
orang lain atau pasrah dengan keadaannya dan menganggap bahwa mereka miskin
karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga miskin,
sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.
Keluarga
miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan,
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi
kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar
contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau
tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau
perlindungan dasar.
2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial
akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang
pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang
kemasyarakatan.
3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan
dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan
mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi
2.2 Masalah
Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan
merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan
rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan
pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi
kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan
pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Pemecahan
masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara
khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin menitikberatkan karya ilmiah ini
dengan 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, serta
terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan.
• Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan
Hal
ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak
merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras
sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan
kecukupan pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk
miskin dan buruknya status gizi bayi, anak balita, dan ibu.
• Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan
Kesehatan
Hal
ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk
bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk
tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari
terbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas
(Survai Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada
kelompok pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.
• Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan
Pendidikan
Hal
ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana
pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah
sekolah yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat
menjangkau secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan
antara penduduk kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan.
2.3 Faktor-Faktor yang
Menyebabkan terjadinya Kemiskinan
Kondisi
kemiskinan kian hari menjadi sangat fenomenal di ijndonesia, karena kemiskianan
ini sangatlah berpengaruh besar dalam pertumbuhan serta perkembangan Negara.
Kemiskianan tidak hanya terjadi di Negara sedang berkembang, namun kemiskinan
juga dapat terjadi di Negara yang maju.
Beberapa
factor penyebab terjadinya kemiskinan adalah :
1.
factor individual yaitu disebabkan oleh orang itu sendiri seperti kemalasan,
kebodohan, dll
2.
Faktor Struktural faktor stuktural ini begitu besar mengambil peran
dalam
penciptaan kemiskinan, karena meliputi semua orang yang ada di
dalamnya.
Faktor ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa
dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu
tersebut.
Selain
itu juga terdapat beberapa penyebab utama dari timbulnya kemiskinan Penyebab
utama dari timbulnya kemiskinan ini adalah :
1.
terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
2.
terbatasnya akses serta rendahnya mutu layanan kesehatan, pendidikan, dan
sempitnya lapangan pekerjaan
3.
kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap asset usaha
4.
kurangnya penyesuaian terhadap gaji upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukan seseorang
5.
memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam
6.
besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga.
7.
tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan
inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan
sosial terhadap masyarakat.
2.4 Dampak yang
Ditimbulkan Akibat Kemiskinan
Masalah
kemiskinan yang terjadi akan menimbulkan dampak atau akibat yang dapat terjadi
yaitu meningkatnya tingkat kriminalitas. Kriminalitas disini yang sering
terjadi antara lain adalah pencurian, pencopetan, perampokan, dan lain-lain.
Alasan mereka melakukan hal itu adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
karena mereka tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya. Seseorang
cenderung melakukan apa saja jika terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baik itu dengan cara halal maupun tidak. Sehingga tingkat kriminalitas di
kota-kota besar meningkat.
Selain
meningkatkan kriminalitas, kemiskinan juga dapat menyebabkan tingkat kesehatan
dan Sumber Daya Manusia (SDM) semakin rendah. Hal ini terjadi karena masyarakat
miskin cenderung kesulitan pula dalam memenuhi kebutuhan makan mereka. Sehingga
kandungan gizi yang ada pada makanan yang biasa dikonsumsiny setiap hari
kurang, atau bahkan sudah tidak layak konsumsi. Akibatnya, kesehatan mereka
terganggu dan tingkat kesehatannya semakin menurun.
Sementara
tingkat SDM atau pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat miskin yang semakin
menurun, dapat disebabkan karena mereka sulit untuk bersekolah atau menyekolah
anak mereka (sebagai orang tua), sehingga pendidikan mereka pun tidak jauh
berbeda dengan orang tua mereka. Padahal pemerintah juga telah banyak
menetapkan peraturan dan program-program yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan
dan agar masyarakat miskin masih tetap bisa bersekolah atau menerima pendidikan
hingga di Perguruan Tinggi sekalipun. Namun mungkin semua itu tetap terjadi
karena beberapa di antara bantuan yang diberikan kepada masyarakat miskin tidak
tepat sasaran.
2.5 Cara Mengatasi Masalah Kemiskinan
Untuk
mengatasi masalah kemiskinan, sebenarnya pemerintah telah berusaha mengentaskan
kemiskinan yang senantiasa terjadi, khususnya di Indonesia yang termasuk negara
berkembang. Namun masalah ini tak kunjung usai, masih saja melanda sebagian
besar masyarakat. Entah karena faktor masyarakat atau individunya ataupun
pemerintahnya. Namun sejauh penulis ketahui, kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi. Masyarakat yang etos kerja dan kemauan untuk lebih majunya rendah
bahkan tidak ada, kebanyakan mempunyai sifat pemalas dan hanya mau terima jadi
tanpa mau berusaha. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya pemerintah dan
masyarakat saling bekerja sama. Pemerintah jangan hanya memberi bantuan berupa
uang tunai atau bahan makanan saja. Namun juga memberi pengarahan dan
pembekalan atau ketrampilan tertentu untuk masyarakat miskin, agar dapat
memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk bekerja tanpa dipungut biaya. Sehingga
mampu bekerja dan menghidupi keluarga tanpa menggantungkan hidupnya pada
pemerintah. Untuk masyarakat sendiri diharapkan mampu melaksanakan program
tersebut dengan sungguh-sungguh dan meningkatkan etos kerja. Sehingga tujuan
utama dari program pengentasan kemiskinan yang sudah lama melanda sebagian
masyarakat dapat teratasi. Dan masalah kemiskinan akan dapat berkurang bahkan
hilang sama sekali.
Penyebab
lain dari kemiskinan dapat pula terjadi khususnya di kota-kota besar adalah
karena jumlah penduduk yang sangat padat, sedangkan jumlah lowongan pekerjaan
yang sangat terbatas. Sehingga pemerintah dapat mengatasi kepadatan penduduk
tersebut dengan menggalakkan program urbanisasi. Sehingga jumlah penduduk di
setiap daerah dapat merata. Selain itu juga di daerah-daerah tujuan urbanisasi
harus disediakan fasilitas seperti adanya lowongan pekerjan yang memadahi,
sehingga nasib para masyarakat urban tidak sama seperti sebelumnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi
kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan
rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,
terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu
layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan
terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
Daftar
pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/1589
Tidak ada komentar:
Posting Komentar