KEBUDAYAAN MENTALITAS & KEBUDAYAAN
APAKAH GOTONG-ROYONG
ITU SEBENARNYA?
Apakah sebenarnya
gotong-royong itu?
Konsep gotong-royong merupakan
suatu konsep yang erat sangkut-pautnya dengan kehidupan rakyat indonesia
sebagai petani dalam masyarakat agraris. Istilah gotong-royong untuk pertama
kali tampak dalam bentuk tulisan dalam karangan-karangan tentang hukum adat dan
juga dalam karangan-karangan tentang aspek-aspek sosial dari pertanian(terutama
di Jawa Timur) oleh para ahli pertanian belanda lulusan Wageningen.
GOTONG-ROYONG
DALAM BERCOCOK TANAM
Dalam kehidupan masyarakat desa di
Jawa, gotong-royong merupakan suatu sistem pengerahan tenaga tambahan dari luar
kalangan keluarga,untuk mengisi kekurangan tenaga pada masa-masa sibuk dalam
lingkaran aktivitas produksi bercocok tanam di sawah.
Untuk keperluan itu, dengan
adat sopan-santun yang sudah tetap,seorang petani meminta beberapa orang lain
desanya misalnya dalam mempersiapkan sawahnya untuk masa penanaman yang baru(
memperbaiki saluran-saluran air dan sebagainya). Petani tuan rumah hanya harus menyediakan
makan siang tiap hari kepada teman-temannya yang datang membantu itu,selama
pekerjaannya berlangsung. Konpensasi lain tidak ada, tetapi yang minta bantuan
itu harus mengembalikan jasa itu dengan membantu semua petani yang diundangnya
tadi, tiap saat apabila mereka memerlukan bantuannya. Sistem gotong-royong sebagai
suatu sistem pengerahan tenaga seperti itu, amat cocok dan flexibel untuk
teknik bercocok tanam yang bersifat usaha kecil dan terbatas,terutama waktu
unsur uang belum masuk ekonomi pedesaan.Di desa-desa di Jawa ,kerjasama
tolong-menolong dalam bercocok tanam seperti
itu biasanya dilakukan antara para petani yang memiliki bidang-bidang
sawah yang berdekatan letaknya.
Dengan masuknya uang menjadi
unsur penting dalam kehidupan ekonomi pedesaan,yang di beberapa daerah di Jawa
sudah mulai dalam abad ke-19 yang lalu,seorang
ahli pertanian Belanda yang pernah bekerja di daerah Blitar Jawa Timur
bernama G.H van der Kolff menulis dalam tahun 1920, bahwa di daerah pedesaan di
Blitar itu banyak petani mulai meninggalkan adat gotong-royong dalam produksi
pertanian, dan menganggap lebih praktis
untuk menyewa saja buruh tani yang diberi upah berupa uang. Dalam tahun
1920, di daerah Blitar jasa buruh tani juga banyak ditawarkan oleh penduduk
wanita di desa-desa. Mereka banyak dikerahkan
untuk pekerjaan memindahkan bibit padi dari pesemaian untuk ditanam di
sawah, mereka juga di upah harian berupa uang.
Aktivitas-aktivitas
gotong-royong di beberapa desa di Jawa
Tengah bagian Selatan dalam tahun 1958
dan 1959.Di desa-desa daerah itu , gotong-royong disebut sambatan. Istilah sambatan itu berasal dari kata sambat yang
artinya “minta bantuan”.
Di daerah Karanganyar-Kebumen , isitilah gotong-royong
baru saja dikenal oleh para petani disana ketika tiga-empat tahun sebelumnya
istilah itu diintroduksi di daerah itu selama kampanye pemilu berlangsung.
AKTIVITAS
TOLONG-MENOLONG LAIN DALAM MASYARAKAT DESA
1. Aktivitas tolong-menolong antara tetangga yang tinggal
berdekatan, untk pekerjaan-pekerjaan kecil di sekitar rumah dan
pekarangan.Misalnya:menggali sumur,mengganti dinding rumah dan sebagainya. Di daerah
Karanganyar disebut dengan istilah guyuban.
2. Aktivitas tolong-menolong antara kaum kerabat utuk
menyelenggarakan pesta sunat, perkawinan atau upacara-upacara adat sekitar
titik-titik peralihan pada lingkaran hidup individu. Adat tolong-menolong
antara kaum kerabat seperti itu di daerah Karanganya disebut njurung.
3. Aktivitas spontan tanpa permintaan dan tanpa pamrih
untuk membantu secara spontan pada aktu seorang penduduk desa mengalami
kematian atau bencana.Adat untuk membantu ini di Karanganyar di sebut tetulung layat.
Ada
suatu perbedaan dalam ketiga aktivitas tersebut, sambatan dilakukan dalam suasa
yang tidak spontan, melainkan dalam suasana memperhitungkan jasa dan
kompensasi secara tajam dan berazasguna,
guyuban suasana spontan dan persaudaraan antara tetangga dekat sudah mulai
tampak.Suasana sponta tanpa pamrih yang paling besar tampak dalam peristiwa
telulung layat, pada waktu orang membantu orang lain pada peristiwa adanya
kematian dan bencana.
KERJA BAKTI
Dalam
zaman penjajahan sistem kerja bakti itu diperkejakan untuk mengerahkan tenaga
bagi proyek-proyek pemerintah kolonial. Di daerah Karanganyar disebut kerigan,
sedangkan di tempat-tempat lain di Jawa, ada sebutan-sebutan seperti gugur gunung,rodi,kompenian dan
lain-lain.
PENUTUP
Konsep
gotong-royong tolong-menolong yang awalnya hanya berwujud sebagai suatu sistem
pengerahan tenaga tambahan pada masa-masa dalam proses bercocok tanam, sebagai
sistem tolong-menolong antara tetangga dan kerabat,berpesta,peristiwa-peristiwa
kematian dan bencana dijadikan satu dengan kerja rodi merupakan sejarah dari
tolong-menolong.Di mulai pada waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan dalam masa
Jepang, mengangkat konsep itu menjadi suatu unsur yang amat penting dalam
rangkaian prinsip-prinsip dasar dari negara Indonesia.
APAKAH NILAI GOTONG-ROYONG ITU MENGHAMBAT PEMBANGUNAN?
Dalam
sistem nilai budaya orang Indonesia nilai itu mengandung empat konsep:
1. Manusia itu tidak hidup sendiri di dunia ini tetapi dikelilingi
oleh komunitasnya,masyarakat, dan alam sekitarnya.
2. Dalam segala aspek kehidupan manusia pada hakekatnya
tergantung kepada sesamanya.
3. Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin
memelihara hubungan baik dengan sesamanya,terdorong oleh jiwa sama-rata
sama-rasa
4. Selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat
konform, berbuat sama dan bersama dengan sesamanya dalam komunitas terdorong
oleh jiwa sama-tinggi sama-rendah.
“Apakah nilai
gotong-royong itu enghambat pembangunan?”
Kalau apa yang dimaksud
dengan gotong-royong adalah aktivitas-aktivitas tolong-menolong dan sistem
tukar-menukar tenaga antara petani dalam produksi bercocok
tanam,aktivitas-aktivitas tolong-menolong antara tetangga, ata antara kaum
kerabat dalam masyarakat desa kecil, maka sudah tentu kalau gotong-royong tak
ada banyak sangkut pautnya dengan pembangunan dan karena itu tidak menghambat
pembangunan.
APAKAH ADA
NILAI TRADISIONAL YANG BISA MENDORONG PEMBANGUNAN?
Ada
beberapa nilai tradisional yang memnag tidak cocok dengan jiwa
pembangunan.Misalnya, nilai yang terlampau banyak berorientasi vertikal ke arah
tokoh pembesar, atasan dan senior. Nilai itu mematikan beberapa sifat
mentalitas tertentu, seperti kemauan untuk berusaha atas kemampuan sendiri,rasa
disiplin murni.
Sifat-sifat mental yang
tak berdasarkan atas sistem nilai budaya yang tradisional, tetapi yang timbul
sebagai akibat kekacauan zaman revolusi dan port-revolusi ialah: hilangnya rasa
kepekaan terhadap mutu dan timbulnya “mentalitas menerabas”.
Sifat-sifat mental yang
kita perlukan untuk memertinggi kapasitas membangun kita ialah:nilai yang
berorientasi terhadap achievement
dari karya, nilai yang mementingkan explorasi,sifat hemat dan bersaing.
APAKAH
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA?
Rumus
yang melambangkan aneka warna-warni bangsa kita, yaitu bhinneka tunggal ika,
yang artinya bhinna=bentuk partisip-pasif dari akar kata Sansakerta
bhid=pecah;ika=itu;tunggal=satu; jadi bhinna ika tunggal ika=terpecah itu satu
Masalah kebudayaan
nasional meyangkut masalah kepribadian nasional dan masalah kepribadian
nasional itu tidak hanya langsung mengenai identitas kita sebagai bangsa,tetapi
juga menyangkut soal tujuan kita bersama untuk hidup sebagai bangsa, menyangkut
soal tujuan kita bersama untuk dengan susah payah mengeluarkan tenaga banyak
untuk membangun, dan menyangkut soal motivasi kita untuk membangun.
Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia
1. Program kampanye dan penerangan besar-besaran agar
rakyat Indonesia mulai menghargai barang-barang hasil produksi industri
nasionalnya dan berhenti untuk lebih menyukai barang-barang Made in Hongkong,
Made in Japan, atau Made in USA.
2. Usaha lebih serius untuk mengembangkan Hukum Nasional.
Sifat khas suatu
kebudayaan bisa dimanifestasikan dalam
beberapa unsur yang terbatas dalam suatu kebudayaan,yaitu dalam bahasanya,dalam
keseniannya,dan dalam upacara-upacaranya. Yang perlu di perhatikan dalam
mengembangkan Kebudayaan Nasional suatu negra itu adalah syarat bahwa agar suatu unsur Kebudayaan Nasional itu bisa
memberi identitas kepada warga dari negaranya, maka ia harus bisa menimbulkan
rasa bangga kepada mereka, dan sebaliknya, supaya bisa menyebabkan kebanggaan
bangsa maka mutunya harus tinggi.
BIDANG-BIDANG
KESENIAN MANAKAH MEMBERI ISI KEPADA KEBUDAYAAN NASIONAL?
Kebudayaan
Nasional Indonesia itu, harus bisa memberi rasa kepribadian kepada bangsa
Indonesia sebagai suatu keseluruhan dan sebagai suatu kesatuan nasional.
Unsur-unsur kebdayaaan yang universal
1. Sistem teknoloi
2. Sistem mata pencaharian hidup
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Sistem pengetahuan
6. Religi
7. Kesenian
Satu unsur kebudayaan yang dapat menonjolkan sifat
khas dan mutu, dan dengan demikian amat
cocok sebagai unsur paling utama dari Kebudayaan Nasional Indonesia yaitu kesenian.Maka masalah mengembangkan
Kebudayaan Nasional Indonesia pada hakekatnya memenag terbatas kepada masalah
mengembangkan kesenian Nasional Indonesia.