MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASAR
“Pendidikan Karakter Bangsa”

Disusun Oleh :
Diana Masrita (51415857)
Kelas 1IA08
Diana Masrita (51415857)
Kelas 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
ATA 2015/2016
Dosen Pengajar : Edi Fakhri
ATA 2015/2016
Dosen Pengajar : Edi Fakhri
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Depok,
Juni 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral
universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut
sebagai the golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti,
apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli
psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan
ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun,
kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan
pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi,
cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar
manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli,
jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin,
visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di
sekolah harus berpijak kepada nilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya
dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang
bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi,
dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Sekarang ini
banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan
pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut
didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan
remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus
dekadensi moral lainnya. Bahkan di
kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah
sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat
meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas
dan kualitas pendidikan karakter.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pendidikan karakter menurut para
ahli?
2.
Apa pengertian pendidikan karakter bangsa?
3.
Apa fungsi pendidikan karakter?
4.
Apa tujuan pendidikan karakter?
5.
Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter?
6.
Bagaimana pendidikan karakter menurut sudut
pandan penulis?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian pendidikan karakter
menurut para ahli
2.
Mengetahui pengertian pendidikan karakter bangsa
3.
Mengetahui fungsi pendidikan karakter
4.
Mengetahui tujuan pendidikan karakter
5.
Mengetahui dan memahami nilai-nilai pendidikan
karakter
6.
Mengetahui pendapat penulis tentang pendidikan
karakter
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara
sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang
dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui
pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter
yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian
pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang
sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang
inti.
2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009)
mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah
ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut
adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta
merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap,
berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982:
p.29).
B. Pengertian Pendidikan Karakter Bangsa
Tersirat dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang harus digunakan dalam
mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia pasal 3 UU Sikdiknas menyebutkan
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membantu watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia
modern yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh sebab itu
rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar pengembangan pendidikan
karakter bangsa. Untuk memudahkan wawasan arti pendidikan karakter bangsa perlu
dikemukakan pengertian, istilah, pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga
negara.
Karakter Bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas
baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, karsa
dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan
komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Fungsi Pendidikan Karakter
·
Pembentuk dan pengembang potensi: membentuk dan
mengembangkan potensi peserta didik untuk berpikiran baik, berhati baik, dan
berperilaku baik
·
Perbaikan dan penguatan: memperbaiki dan
menguatkan peran satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah dalam
mempertanggung jawabkan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
·
Penyaring: menyaring/ memilih budaya bangsa Iain
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter budaya yang
bermartabat.
D. Tujuan Pendidikan Karakter
·
Mengembangkan potensi hati nurani peserta didik
sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa
·
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta
didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya
bangsa yang religius
·
Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi
manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
·
Menanamkan jiwa keteladanan, kepemimpinan dan
tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
·
Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi
E. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Menurut Diknas mulai tahun ajaran 2011, seluruh pendidikan di Indonesia
harus menyisipkan nilai-nilai pendidikan berkarakter kepada para siswa dalam
proses pendidikannya. Ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu:
1.
Religius
Sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2.
Jujur
Perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3.
Toleransi
Sikap dan
tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.
Disiplin
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.
Kerja Keras
Tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6.
Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7.
Mandiri
Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
8.
Demokratis
Cara berfikir,
bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
9.
Rasa Ingin Tahu
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.
Semangat Kebangsaan
Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.
Cinta Tanah Air
Cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.
Menghargai Prestasi
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.
Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14.
Cinta Damai
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15.
Gemar Membaca
Kebiasaan
menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16.
Peduli Lingkungan
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17.
Peduli Sosial
Sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18.
Tanggung Jawab
Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
F. Pendidikan Karakter Menurut Penulis
Menurut saya,
pendidikan karakter merupakan hal yang perlu diperhatikan. Seperti yang
dijelaskan diatas, salah satu tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Saat ini, khususnya di negara Indonesia
nilai-nilai karakter bangsa sudah mulai terkikis seiring perkembangan zaman.
Misalnya sekarang ini budaya-budaya daerah tidak lagi dipertahakan oleh
generasi muda. Para generasi muda sudah tidak mempedulikan apa yang ada di
sekitarnya, zaman sekarang mereka lebih banyak berfokus pada dunia maya .
Teknologi yang selalu
berkembang dengan menghadirkan penemuan-penemuan baru yang awalnya diciptakan
untuk mempermudah kehidupan manusia justru lebih banyak menimbulkan dampak
negatif. Misalnya dalam dunia maya, seseorang dapat dengan mudah mengakses judi
online, video porno, game online yang berlebihan dan lainnya yang tentu saja
menghancurkan moral bangsa. Selain teknologi, kemisikan juga mempengaruhi
pendidikan karakter. Di Indonesia banyak anak-anak yang tidak bersekolah karena
kondisi ekonomi orang tua mereka. Hasilnya mereka tumbuh menjadi seseorang yang
tidak mengenal pendidikan, buta huruf dan yang lebih parahnya yaitu sulit
mendapatkan pekerjaan. Dikarenakan tidak pernah mendapatkan pendidikan,
kebanyakan dari mereka menjadi seseorang yang tidak mencerminkan nilai-nilai
budaya nilai-nilai budaya dan karakter budaya yang bermartabat.
Secara umum untuk
mewujudkan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan
formal, non formal, dan informal. Yang sulit untuk diwujudkan adalah pendidikan
formal. Dalam hal ini, tidak hanya pemerintah yang perlu bekerja ekstra
memikirkan cara agar semua bangsa Indonesia dapat mendapatkan pendidikan formal
namun juga peran penting orang tua untuk selalu mendukung anak-anak mereka untuk
bersekolah, dalam hal ini kesadaran dari anak itu sendiri juga harus ada, mereka harus bisa membedakan mana yang baik untuk mereka dan mana yang tidak baik, . Pendidikan karakter bukan hanya untuk kepentingan individu warga
negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai
“the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal
character development”. Dalam pendidikan
karakter formal yaitu di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri.
B. Saran
Pemerintah memiliki
peran penting dalam mendukung bangsanya agar menjadi pribadi yang berkarakter.
Pemerintah harus memikirkan solusi agar bangsa Indonesia memiliki jiwa
keteladanan, kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa. Serta peran orang tua agar selalu mendukung anak-anaknya agar
memiliki nilai-nilai pendidikan karakter.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar